Searching...
Sunday, April 12, 2015

contoh karil











PENINGKATAN  KEMAMPUAN  MENGGUNTING  DAN  MENEMPEL MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA KELOMPOK B TAMAN  KANAK-KANAK DIPONEGORO 177 BANTAR SEMESTER I
TAHUN AJARAN 2014-2015
Oleh : Supriyatin

Laporan perbaikan pembelajaran ini berjudul :”Peningkatan Kemampuan Menggunting dan Menempel Melalui Permainan Puzzle Pada Kelompok B Taman Kanak-kanak Diponegoro 177 Bantar Semester I Tahun Ajaran 2014-2015”.
Perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak didik dalam kegiatan menggunting dan menempel melalui permainan puzzle pada Kelompok B Taman Kanak-kanak Diponegoro 177 Bantar.
Perbaikan dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui observasi selama kegiatan berlangsung, diskusi dengan teman sejawat dan melaksanakan upaya perbaikan melalui dua siklus dengan membuat skema perbaikan.
Hasil perbaikan menyimpulkan bahwa melalui permainan puzzle di Taman Kanak-kanak DIponegoro 177 Bantar telah dapat meningkatkan kreativitas anak didik dalam kegiatan menggunting dan menempel sesuai dengan harapan guru. Hal ini dapat dilihat melalui tingkat pemahaman anak melalui hasil kegiatan awal yaitu : kondisi awal 30.40 % mampu, 39.10% kurang mampu dan 30.40% belum mampu, pada siklus I 56.50% mampu, 21.70% kurang mampu dan 21.70% belum mampu, dan pada siklus II 82.61% mampu, 13.04% kurang mampu dan 4.35% belum mampu.

Kata Kunci : menggunting, menempel, puzzle

A.      Pendahuluan
Anak usia dini memiliki berbagai potensi dasar yang perlu untuk kembangkan. Potensi dasar secara umum dibagi menjadi dua yaitu perilaku dan kemampuan dasar (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi, 2011:7.29). Salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang pesat adalah motorik halusnya. Perkembangan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak secara keselurugan (Masitoh, dkk. 2005).
Salah satu materi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus adalah melalui kegiatan mengguting dan menempel. Melalui kegiatan menggunting anak belajar seni lewat kemampuan motorik halusnya untuk melatih koordinasi tangan, mata dan konsentrasi serta meningkatkan rasa percaya diri.
Menempel merupakan proses terakhir untuk kegiatan 3M, yaitu menggambar, menggunting dan menempel. Menempel mempunyai tujuan sangat nyata karena dalam menempel gambar diperlukan ketelitian, kesabaran dan ketrampilan dalam menempel gambar.
Berdasar pengamatan terhadap kegiatan pengembangan peningkatan kemampuan menggunting dan menempel di RA. Diponegoro 177 Bantar masih rendah. Dari 23 anak didik di RA Diponegoro 177 Bantar, jumlah anak didik yang sudah berkembang sesuai harapan baru ada 10 anak didik atau 43,48%, anak yang mulai berkembang ada 5 anak didik atau 21,74%, dan anak yang belum berkembang ada 7 anak didik atau 30,43%. Dari temuan nilai tersebut, setelah dilakukan observasi pendahuluan dapat diidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan anak didik dalam menguasai kemampuan menggunting dan menempel, yaitu selengkapnya silahkan klik DISINI

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!